Rabu, 26 Februari 2014

KUCING: Apa ya kucing yang cocok buat aku??



KUCING: Apa ya kucing yang cocok buat aku??

                Setelah late post, saya mau menginformasikan mengenai cara memilih kucing yang sesuai dengan lingkungan dan kepribadian kalian masing-masing. Yang umum dipelihara itu adalah jenis Lokal, Persian, Angora, Maine Coone, Bengal, Exotic dan Siams. Nah, kalau untuk jenis yang ‘luar biasa biasanya seperti Savanah, yakni keluarga kucing liar. Saya akan jelaskan beberapa dari mereka menurut pengetahuan dan referensi yang saya baca..

                Oke, pertama saya akan ajak kalian berkenalan dengan kucing Lokal. Kucing lokal umum dijumpai di perkampunga, desa maupun perkotaan. Ciri fisik yang umum ialah i berbadan tegap, cenderung ramping, berwajah segitiga dan mata yang selalu was-was. Kucing ini cenderung aktif bergerak dan berkelana. Bukan berarti kucing jenis ini tidak bisa dijadikan peliharaan keluarga. Justru kucing seperti ini adalah peliharaan rakyat karena perawatanya yang ramah dengan kantong. Tapi, perlu dijadikan perhatian khusus bahwa kucing ini bila dijadikan peliharaan harus diperhatikan kebersihan dan makananya. Karena kucing lokal memiliki insting berburu yang kuat.

 Ini jenis kucing lokal satu warna

                Selanjutnya ialah Persian. Kucing jenis ini emang yang paling jadi primadona dikalangan pecintanya. Pasalnya kucing ini memiliki kesan yang anggun, cantik serta manja. Bulunya yang panjang memerlukan perawatan khusus agar tidak mudah rontok. Selain itu Persian juga dikanal dengan julukan Flat-nose cat alias si kucing pesek. Konon, semakin pesek semakin mahal. Kucing jenis Persian memang sangat manja dan cenderung pemalas sehingga kurang aktif bila diajak bermain. Dia sangat suka duduk di shofa sambil dielus. Kelakuanya yang jinak dan friendly ini yang sangat digemari oleh anak-anak sebagai peliharaan. Jadi tidak terlalu mengejutkan bila harganya sendiri sangat mahal. Sebenarnya bisa jadi peluang bisnis juga sih, bagi yang berniat menjadi breeder. Hehe..

 Ini jenis Persian

                Angora adalah jenis longhair lainya. Akan tetapi bila dibandingkan dengan Persia, dia cenderung lebih ramping dan aktif. Mukanya berbentuk segitiga dengan mata bulat besar tetapi hidungnya tidak terlalu pesek, setidaknya tidak se-pesek Persian. Angora sendiri harus diperhatikan masalah makan dan perawatan bulunya agar tidak mudah sakit.

 Si Anggun Angora

                Dan kucing terakhir yang paling populer ialah Maine  Coon Si Kucing Raksasa. Yap, jenis ini adalah yang paling besar karena memang memiliki kerangka alias tulang yang lebih besar dari kucing pada umumnya. Kucing jenis ini memiliki bulu yang panjang berwarna kelabu. Selain itu dia juga suka bermain di air, berbeda dengan kucing lainya yang justru menjauhi air. Maine  Coon sangat lemah lembut dan anggun. Sifatnya yang tenang mungkin cocok dengan keluarga dan anak-anak.

 Raksasa Maine Coon

Nah, setelah keempat kucing yang saya perenalkan, kalian milih yang mana sobat? Pilih mana aja boleh, asalkan komitmen memelihara harus tetap dijaga! Cintai terus binatang dan alam kita yakk!

LATE-POST: Intermezzo Kucing



LATE-POST: Intermezzo Kucing
 
Late Post! Maaf banget temans, bulan ini banyak kejadian yang tidak terduga. OK, sekarang saya mau share sedikit tentang kucing, salah satu hewan yang umum dipelihara.

Kucing? Siapa sih yang nggak tau hewan lucu ini? Tingkah lakunya yang cocok sekali dengan lingkungan keluarga, sifatnya yang manja dan bulunya yang halus membuat kita tidak tahan untuk tidak mengelusnya. Tapi, beberapa orang  menilai bahwa hewan ini yang menyebabkan penyakit Toxoplasmosis yang konon bagi wanita bisa bikin tidak bisa memiliki keturunan.

Well, setelah saya browsing di internet saya mendapati beberapa fakta unik mengenai hewan ini, diantaranya mengenai kucing adalah peliharaan Rosul Saw. Rosul sangat menyayangi kucingnya yang bernama Mueeza. Diriwayatkan dalam beberapa hadist bahwa berwudlu dengan air bekas minum kucing ialah sah. Nah, dari sini kita tau bahwa kucing adalah binatang yang bersih. Asalkan dipelihara dengan baik dan benar, dalam artian tidak dibiarkan memakan tikus liar, kucing tidak akan menularkan penyakit tersebut. Kucing yang dipelihara dengan baik dan makan makanan yang terjamin kebersihat serta gizinya sehingga kucing aman bagi keluarga. So, jangan main hakim kalo kucing itu yang bikin kita sakit ya! hehee

Minggu, 05 Januari 2014

HAMSTER: Aku dan Hamsterku


HAMSTER: Aku dan Hamsterku

                Sekarang infonya sudah saya post semua mengenai hamster berdasarkan pengalaman saya. Sekarang saya mau curhat mengenai hamster-hamster yang saya punya. Semoga ini bsa jadi pelajaran buat kalian :)

                Oke, pertama suka sama hamster waktu kelas 3 SMP. Gara-gara temen sering ngajakin main ke petshop deket sekolah (sekaligus deket rumah) saya mulai jatuh cinta sama hewan imut satu ini. Awalnya sih nggak di setujuin soalnya ortu rada jijik, maklumlah mirip tikus. Tapi setelah perdebatan yang panjang dan berujung mogok makan, akhirnya deh dapet sepasang. Wuidiihh.. waktu itu girangnya minta ampun. Tiap hari, tiap jam, tiap menit (lebai ah -_-) tak ajakin main, terus tak kasih makan. Jeng.. jeeeeng.. alhasil gak sampek seminggu mereka mati. Duh sedihnya...
                Setelah itu mulai deh merayu lagi.. minta lagi (janji bakal belajar dari kesalah) dan dapet deh dua pasang, sepasang beli sepasang dikasih. Nggak tanggung-tanggung, ayah belikan yang jenis winter white waktu itu harganya masi selangit. Nah hamster yang dikasih itu juga jenis winter white.  Seneng waktu hamster bisa bertahan nyampe dua bulan. Eh, tapi datanglah suatu malam yang penuh dengan petaka. Waktu itu saya sekeluarga pergi ke rumah kakek dan lupa nutup jendela depan. Pas pulang kerumah kita dikagetin sama kucing liar yang kabur lewat jendela. Wah firasat nggak enak nih, langsung deh buru-buru masuk ke ruang dimana kandang hamster ditaruh. Dan jeng.. jeeeng.. (lagi?) golden-ku hilang satu. Menyedihkan..
                Setelah malam itu, hamster jadi sering berantem sampe salah satu mati gara-gara pendarahan hebat. Mereka jadi agresif sejak malam kehilang itu. Dan taraaam.. tinggalah sepasang hamster winter white jenis golden. Tinggal sepasang dan aku merawatnya baik-baik sampai suatu ketika si betina melahirkan dan saya telat memindahkan (oh menn -_-) anak yang semula berjumlah 8 ekor tinggal 4 ekor. Saya bingung cari info pontang-panting. Untung punya kenalan breeder hamster di daerah Kediri yang emang sudah ahli dan memiliki banyak pelanggan (sebenarnya itu Pak Guru di sekolah SMP dulu). Pak Aris namanya. Setelah dapet banyak ilmu dari beliau hamster yang mulanya sepasang kemudian jadi 6 ekor dan sekarang sudah jadi berpuluh-puluh pasang.
Induknya ternyata bukan winter white murni soalnya diketurunanya lebih banyak normal, dominan, motled dove, panda, dan black-beer. Ini nih jeleknya, jadi kita nggak dapet keturunan murni karena terjadi persilangan antara campbell dan winter white. Dan persilangan ini rawan gugur karena sangan beda ras. Sekarang hamster saya sekitar 25 ekor, bahkan dulu pernah mencapai 72 ekor. Sampai saya merasa geli dan takut sendiri karena kandang yang sempit dan populasi meningkat.Tapi syukurlah banyak yang datang kerumah buat beli dan saya coba mensetok di beberapa toko. Saya jual sekita 5.000-7.000 rupiah. Soalnya ini emang berawal dari kecintaan dan belum ada niat bisnis. Sampai akhirnya permintaan melonjak naik harganya juga tak naikin deh. Apalagi yang panda bisa sampai 12.500 rupiah.
Gimana menurut kalian? Berawal dari kecintaan jadi bisnis kecil-kecilan. Yang penting kita harus menjaga dengan baik semua hewan peliharaan kita. Oke? Mari cintai hewan dan lestarikan mereka !
Ini jenis campbell normal salah satu generasi ke-2
 
 Ini 'ayah' dari hamster-hamster dirumah. Namnya King Jo, Jenis golden red eye dari winter white

Kalo yang ini biasa disebut black-beer ini generasi pertama dari King Jo. Bulunya ke-emasan tapi ini tergolong campbell biasa.